Manajemen Pembelian Barang minimarket

Manajemen Pembelian barang minimarket sangat penting diperhatikan dengan seksama dan dalam tempo yang sering-sering. Salah dalam melakukan manajemen ini , maka membahayakan minimarket yang anda punya, jangankan untuk mendapatkan untung atau kembali modal, bisa saja anda akan terjebak dalam kondisi merugi besar. Oleh sebab itu Pembelian barang harus diperhatikan sangat oleh para owner minimarket dan atau kepala toko yang mengelola minimarket.

Manajemen pembelian Barang Minimarket

Barang yang ada di minimarket biasanya kita kategorikan sebagai berikut :

  1. Fast Moving (perputaran cepat)
  2. Slow Moving (perputaran lambat)
  3. Dead Moving ( perpuatan mati atau tidak bergerak sama sekali)

Barang Fast moving adalah barang yang benar-benar menjadi perhatian dan diberikan space minimal 60 persen dari barang yang ada di minimarket. Barang-barang ini adalah barang utama dan dijadikan sebagai produk andalan penjualan minimarket anda. Biasanya barang ini basisnya adalah sembako dan detergent , misal beras, gula, minyak, tepung, mentega, rokok, pulsa,grup detegernt, sabun cuci dan lain lain. produk ini memang secara margin paling kecil dibanding produk slow moving namun dengana danya barang ini, bisa menstimulasi konsumen untuk belanja produk slow moving lainnya.

Barang Slow moving adalah barang-barang yang menjadi pelengkap, biasanya adalah barang ini terdiri dari makana ringan, airminum, ATK dan pelrengkapan rumah tangga. Barang ini memang menjadi pelengkap minimarket anda, namun memang untuk perputarannya tergantung lokasi yang ada miliki dan konsumen yang menjadi target pasar anda.

Barang dead mowving , barang ini biasanya aadalah barang-barang pelengkap , karena salah lokasi dan target pasar sehingga konsumen tidka mengakses produk ini. Jika bertemu dengan barang ini setelah melakukan stock opname dan melakukan penilai dengan jangka waktu 2 bulan, maka lakukan secepatnya promosi untuk mengeleuarkan barang, sehingga anda tidak mengalami kerugian.

Mengelola pembelian barangpun juga harus diketahui sumber pembelian barang, biasanya sumber barang yang ada di tataniaga Indonesia adalah 2 ;

  1. Distributor utama,
  2. Agen atau Grosiran

Distributor utama adalah suplier yang bersifat nasional dengan brand-brand nasional dan sudah terkenal serta familiar dimasyarakat dan branded semua barang yang dibawa. Suplier ini resmi dan memiliki mekanisme yang jelas dalam orderan, Biasanya harga mereka standar dan keuntungannya adalah bisa retur barang apabila ada barang yang rusak dan kadaluarsa, namun harus diingat, dalam sistem retur mereka juga punya target dan batasan tertentu. Selain itu, metode pembayaran bisa diberikan tempo dan menggunakan Cek atau BG. Tempo ini biasanya minimal seminggu sampai 3 minggu., tergantung kebijakan masing-masing suplier.

Agen atau grosiran adalah agen yang memiliki harga yang lebih murah biasanya dari suplier utama, mereka memiliki privelege khusus karena melakukan pembelian yang lebih banyak kuantitinya dibanding minimarket eceran. Biasanya posisi mereka ada di pasar-pasar tradisional, namun sekarang sudah mulai banyak pelaku usaha grosiran tradisional bermetamorfosis menjadi grosiran moderen. kelebihan mereka adalah biasanya harga lebih murah, namun tidak bisa retur. dan pembayaran cash keras.

Nah, oleh sebab itu, anda harus bisa mengelola pembelian barang-barang anda, anda harus tahu sebelum membuka toko baru, barang apa saja yang harus anda beli dan barang apa saja yang tidka perlu anda beli sebagai stok yang akan dijual. anda harus paham mana barang yang fast moving dan mana saja yang slow moving sebagai pelengkap. dan putuskan juga prosentase nilai barang dan kapasitas barangnya. Jika anda masih bingung maka silahkan konsultasi ke konsultan minimarket Ritelteam Indonesia kontak 08112652078.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *